Tongkonan Layuk
Pangi didirikan oleh Puang Rambulangi
Tua (dolo) diatas puncak Buntu Pangi yg dikenal dengan daerah Pollo Padang di
Mandetek, Makale. Tongkonan Layuk Pangi pernah menjadi pusat pemerintahan,
pertahanan dan keamanan Kerajaan Datu Matampu’ pada saat Puang Rambulangi
mengalahkan Datu Matampu’ dan memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Datu Matampu’ ke Tongkonan ini.
Pada saat Puang Tarongko menikah dengan Tumba’ Datu
Bubun dari tongkonan To’pao di Mandetek, maka Puang Tarongko membangun kembali
tongkonan Layuk Pangi yang sudah rubuh dan berpesan kepada istrinya
Tumba’ Datu Bubun dan anaknya Puang Baratu agar memelihara dan membangun
kembali Tongkonan ini apabila suatu saat rusak atau rubuh.
Setelah Puang Baratu menikah dengan Puang J Kalua(cucu
puang bungin) dari tongkonan lepungan bungin, maka mereka membangun kembali
tongkonan ini yg sudah rusak dan rubuh. Namun lokasi pembangunannya dipindahkan
ke lereng buntu pangi dengan alasan lokasi tongkonan lama susah dijangkau
karena berada diatas puncak bukit .
Pada saat
peristiwa Andi Sose dimana terjadi perang besar-besaran antara masyarakat Toraja yang bersenjata melawan pasukan batalion Andi Sose maka tongkonan Layuk Pangi dibakar oleh pasukan Andi Sose yg
kecewa karena kalah perang dan diusir dari Tanah Toraja. Yang tersisa dari dari
pembakaran tersebut hanya 1 (satu) lumbung yg sempat dipadamkan oleh masyarakat
,setelahpasukan Andi Sose meninggalkan tempat itu. Meskipun menurut Puang Duma’
Andilolo bahwa Andi Sose menyesal dan meminta maaf atas peristiwa tersebut, karena
dia merasa bahwa salah satu neneknya masih keturunan puang
dari Tallu Lembangna.
Karena mengingat pesan dari Puang Tarongko maka
cucunya yaitu Puang Prof. Dr. John Rambulangi yaitu anak dari Puang Baratu dan
Puang J.Kalua membangun kembali Tongkonan ini dan
dibantu oleh saudara saudaranya yaitu:
Puang Pdt. Daniel Payung Allo, Puang Margaretha Marimbun/Puang Kun Massora , Puang Naomi Tuppa Kalua, Puang
Dorce Daun Allo, Puang Adrial Rumengan Kalua, Puang Elim Kalua, Puang Marten
Kalua dan Puang Martinus Kalua .
Tongkonan Layuk
Pangi diresmikan (mangrara banua) pada tanggal 3 Januari 2004 dan dihadiri oleh
semua rumpun keluarga besar puang Rambulangi yang ada di Jakarta, Makasar,
Toraja dan tempat tempat lainnya. Lokasi Tongkonan Layuk Pangi, mandetek, terletak kira-kira 6 km dari
pusat kota Makale. Jika kita berjalan dari arah Makale menuju
Rantepao maka tongkonan ini terletak di sisi kiri jalan (kira kira 100 meter
dari pinggir jalan) , sebelum masuk penurunan
daerah Kia’tang, Lepungan Bungin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar